TAMAN BALEKAMBANG / BALKEMB
Taman Balekambang
di Kota Solo, Jawa Tengah, sejak dulu jadi magnet wisatawan. Siapa sangka taman
ini punya sejarah yang cukup suram. Tapi usai direnovasi, taman ini jadi salah
satu tempat menghabiskan hari libur.
Rasanya bagi
penduduk Surakarta, taman ini tidak asing lagi. Tapi tahukah Anda bahwa taman
yang kini terlihat hijau, asri dan menawan sempat menjadi area yang suram dan sangat
mengerikan
Sebelum dilakukan revitalisasi, taman bekas peninggalan raja ini sempat kehilangan perannya sebagai daerah resapan air dan juga penyeimbang udara kota. Balekambang pernah menjadi area dengan catatan sejarah yang kelam.
Sebelum dilakukan revitalisasi, taman bekas peninggalan raja ini sempat kehilangan perannya sebagai daerah resapan air dan juga penyeimbang udara kota. Balekambang pernah menjadi area dengan catatan sejarah yang kelam.
Merosotnya fungsi taman ini bermula ketika Kanjeng Gusti Adipati Mangkunegoro VIII, mengganti status pemanfaatan Taman Balekambang. Perubahan status pemanfaatan pada tahun 1970-an ini dilakukan dari sebatas keluarga dan kerabat dekat, menjadi pemanfaatan oleh publik.
Status kepemilikannya
pun dialihkan dari kepemilikan kerajaan menjadi milik pemerintah daerah. Atas
kebijakan inilah, banyak orang kemudian berbondong-bondong memanfaatkan kawasan
tersebut sebagai tempat berkumpul dan juga berwisata.
Area ini juga
menjadi daya tarik bagi para pelaku seni tradisional seperti ketoprak dan
srimulat untuk menunjukkan kebolehannya. Alhasil, Taman Balekambang mulai
terkenal sebagai pusat perhelatan seni dan budaya di Surakarta.
Namun lambat laun,
kondisi ini berlangsung seperti tidak ada pengawasan. Banyak orang yang
kemudian melakukan okupansi secara ilegal. Satu per satu para pelaku seni dan
penduduk sekitar membangun rumah-rumah non permanen untuk mereka
singgahi.
Banyak dari mereka
membuka usaha pijat “plus-plus” untuk melayani para pengunjung taman. Diskotik
dengan aroma prostitusi pun mulai merebak di kawasan ini. Banyak aset kerajaan
dirusak oleh para pengunjung dan penduduk sekitar. Taman Balekambang pun
berubah menjadi daerah yang kumuh, rawan dan juga mengerikan.
Kesadaran untuk mengembalikan peran penting Taman Balekambang hadir di era kepemimpinan Jokowi. Melalui program revitalisasi Taman Balekambang, ia menargetkan suatu perubahan yang dramatis dalam kurun dua tahun sejak 2007.
Program
revitalisasi ini akan mengembalikan peran Balekambang sebagai taman kota,
daerah resapan air dan pusat kebudayaan Surakarta. Revitalisasi menggunakan
prinsip ketertataan, kenyamanan dan keberlanjutan. Konsep eduwisata menjadi
tema besar dalam pengembangannya.
Revitalisasi yang
selesai pada tahun 2009 cukup menunjukkan keberhasilan. Saat ini, Taman
Balekambang telah menjadi kawasan wisata terpadu di mana berdiri area outbond,
taman reptil, kumpulan tanaman langka, area penangkaran hewan, kawasan
konservasi sejarah, serta panggung pertunjukkan seni dan budaya.
Para pengunjung
yang hendak menikmati pesona taman ini tidak dikenakan biaya. Taman Balekambang
telah menjadi ikon ruang terbuka yang benar-benar bisa diakses oleh siapapun
sesuai dengan prinsip kemanfaatan publik. Maka dari itu, bila Anda memiliki
rencana wisata yang tidak merogoh kocek terlalu dalam, Taman Balekambang bisa
menjadi alternatif rekreasi Anda.
Balekambang Bukan Tempat Angker
MDL yang mengambil tema Arwah Sinden Penasaran berlangsung di Gedung Pertunjukan
Taman Balekambang, Solo. Dari kabar yang dihembuskan, pernah ada pesinden meninggal dan sampai sekarang arwahnya penasaran.Acara yang penuh dengan nuansa mistis ini, bukan yang pertamakali mengambil lokasi shooting di Kota Solo. Bulan Juni 2014 yang lalu, MDL menggunakan lokasi alun-alun Kidul Solo dekat penyimpanan kereta keraton Solo.
Entah acara MDL itu benar-benar mistis atau tidak, peserta yang ikut uji nyali di lokasi benar-benar bisa merasakan kehadiran makhuk lain di sekitar lokasi shooting atau tidak, yang jelas penonton televisi seperti melihat kehadiran ‘penghuni lain’ seperti yang terlihat saat gamelan gong bergerak sendiri . Peserta juga ‘sepertinya’ kesurupan. Selain itu juga ada beberapa panah (penanda) dari layar televisi yang memberikan penjelasan ada sesuatu yang aneh terjadi.
Tetapi anehnya, beragam tanggapan dari beberapa warga yang merasakan ada keanehan dan kejanggalan. Mereka yang relative orang-orang yang sering berinterkasi dan tahu persis kondisi di Taman Balekambang heran kalau ada hal-hal yang dianggap ‘mistis’ di lokasi shooting tersebut.
Beragam tanggapan seperti, yang tertulis dalam status penguna FB : "Masih Dunia Lain" di Taman Balekambang itu memang gerrrr..... kok bisa-bisanya ada pernyataan "pernah ada sinden bunuh diri di sini mbok tanya dulu sama komunitas ketoprak Balekambang yang dulu bertahun-tahun tinggal di Taman Balekambang: ada tidak sinden bunuh diri di sana ? Lagian itu gedung ketopraknya kan baru, dibangun pada masa Wali Kota Joko Widodo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar