Stasiun Tugu yang mulai
menjadi pemberhentian kereta api sejak tahun 1887 ternyata juga memiliki
potensi wisata. Anda bisa menikmati arsitektur bangunan tua yang megah,
mengamati detail lokomotif, derek tua dan senja yang eksotik. Kiranya tak ada
pemberhentian kereta yang letaknya sestrategis Stasiun Tugu Yogyakarta.
Bagaimana tidak, stasiun utama di kota gudeg ini terletak tepat di jantung kota
dan dekat dengan berbagai objek wisata menarik. Turun dari kereta di stasiun
ini, anda tak perlu membuang waktu untuk menjangkau hotel dan pusat belanja.
Kawasan Malioboro yang terletak tepat di sebelah selatan stasiun menawarkan
sejumlah hotel berbintang maupun melati serta pusat belanja tradisional maupun
modern.
Stasiun Tugu
mulai melayani kebutuhan transportasi sejak 2 Mei 1887, sekitar 15 tahun
setelah Stasiun Lempuyangan. Awalnya, stasiun ini hanya digunakan untuk transit
kereta pengangkut hasil bumi dari daerah di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi. Namun sejak 1 Febnruari 1905, stasiun ini mulai digunakan untuk
transit kereta penumpang. Jalur luar kota pertama dibangun tahun 1899,
menghubungkan yogyakarta dan Surakarta.
Berawal dari sebuah stasiun kecil, stasiun
Tugu kini telah menjadi salah satu stasiun terbesar di Indonesia. Memiliki 6
jalur kereta, stasiun ini melayani transportasi dari hampir seluruh kota besar
di Jawa. Lebih dari 20 keberangkatan dan kedatangan kereta berlangsung setiap
hari, baik kereta ekonomi, bisnis maupun eksekutif. Ada berbagai tawaran kereta
dan waktu keberangkatan untuk menuju daerah tertentu sehingga anda memiliki
banyak pilihan.
Karena dibangun pada masa kolonial Belanda,
maka arsitektur bangunannya pun sangat kental dengan nuansa Eropa. Begitu turun
dari kereta, anda akan langsung mengenalinya dari pintu-pintu besar berwarna
coklat serta langit-langit yang tinggi dimantapkan dengan warna dinding yang
putih. Anda juga bisa menikmati pesona bangunan stasiun yang hingga sekarang
masih dipertahankan keasliannya dari depan. Bangunan tampak megah dengan pintu
besar dan dua atap yang memayungi jalur kereta.
Stasiun Tugu
merupakan salah satu stasiun besar yang masih mempertahankan fungsinya sebagai
tempat perawatan kereta, berbeda dengan stasiun besar umumnya yang kini hanya
sebagai tempat transit. Karenanya, anda bisa berkelana ke sudut-sudut stasiun
untuk dapat menyaksikan aktivitas para montir kereta serta menelusuri jejak
ketuaan stasiun kereta ini. Beberapa karyawan di stasiun ini cukup mengetahui
sejarah stasiun, sehingga dapat diajak berbincang.
Bila menuju ke bagian barat stasiun, anda
akan menemui tempat perbaikan lokomotif kereta. Anda pasti takjub karena bisa
mengamati secara detail setiap komponen yang ada di lokomotif. Bahkan, anda
bisa mengamati mesin dari bawah karena ada sebuah tangga menuju bagian bawah
lokomotif yang 'diparkir'. Tak jauh dari situ, anda bisa melihat patung kereta
kuno berwarna hitam yang juga menarik untuk dinikmati.
Berjalan sedikit ke selatan, anda dapat
menemui tempat perbaikan gerbong kereta. Meski tak bisa masuk, anda bisa
mengintipnya dari pagar-pagar besi berwarna putih biru yang mengelilinginya.
Memandang ke atas, akan terlihat sebuat onderdil kereta yang diletakkan di
menara berwarna kuning. Onderdil itu adalah derek penyambung gerbong kereta
yang telah digunakan sejak jaman Belanda. Bila anda berjalan lagi ke utara,
maka akan ditemui para petugas pembersih kereta.
Kalau anda datang atau akan berangkat pada
saat petang, maka sempatkanlah untuk berdiri di antara jalur 4 dan 6 dan
lihatlah ke barat. Pemandangan senja yang indah akan bisa ditemui saat langit
cerah, berpadu dengan rel-rel kereta yang semakin jauh akan tampak seperti
garis-garis yang akhirnya menyatu menjadi satu titik. Adanya derek kereta di
menara dan anak-anak jalanan yang membawakan musik akan semakin menambah
keeksotikan pemandangan senja.
Puas menikmati keindahan stasiun, anda bisa
memulai perjalanan wisata anda di Yogyakarta. Berbagai macam alat transportasi
transportasi tersedia di stasiun ini. Anda bisa naik becak menuju Kraton
Yogyakarta dan penjualan bakpia di Pathuk. Jika hendak bepergian agak jauh,
anda bisa menggunakan bis kota atau taksi, sementara bila akan langsung wisata
belanja, anda tinggal berjalan menapaki kawasan Malioboro yang terletak persis
di bagian selatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar