Kamis, 09 Juni 2016
BLOOD ORCHID
Pertama kalinya aku bermain di studio musik, dan memegang alat, walau dulu hanya menemani kakak - kakak seniorku bermain band pada jaman itu musik yang dimainkan adalah Rock dan mulai mencoba ke scene luar negeri dengan menggarap musik dari Guns ‘ n Roses, Bon Jovi maupun Scorpion. Aku yang masih sangat muda belum paham tentang memainkan alat musik, tapi kecintaanku akan musik menuntunku untuk membuat group sendiri, tepatnya ditahun 2011 aku membentuk group yang beranggotakan 4 orang.
dengan formasi Dimas : Vocal Guitar, Yanuar : Bass, Hendro : Guitar 1 dan Yoga : Drummer. Keempat pemuda inilah yang membentuk tiang pondasi di group ini, setelah malang melintangdi berbagai studio kami berempat berencana mengikuti parade band karena hadiahnya menarik. Yanuar yang mendaftarkan band kami, mula - mula kita terbentur di nama band, kontan kita harus segera membuat nama band terpilihlah nama “BLOOD ORCHID” ide itu muncul atas gagasan saya (Dimas) terinspirasi dari sebuah film luar negeri yaitu Anaconda, karena ada dialog yang mengatakan Hunt of Blood Orchid. Entah kenapa nama itu terdengar keren untuk Band kami ini, pukul 10 malam nama Band kami resmi “BLOOD ORCHID” Setelah resmi pemilihan nama, maka pihak panitia penyelenggara segera memasukan kuota untuk Band kami.
Hari H pun telah tiba kami mendapat no urut 23 jadi masih banyak waktu untuk menyingkronkan alat dan mengkondisikan tubuh kami berempat, lekas selesai adzan dzuhur giliran kita untuk kebolehan diantara para juri. Masing - masing peserta diberi jatah 3 lagu, sedang lagu yang kami mainkan adalah “Heart’ s Burst Into Fire - Cover dari Bullet For My Valentine” , Throes Of Perdition - Cover dari Trivium”, dan yang ketiga lagu ciptaan kami sendiri “Beauty With Blood Maggots” para juri terkesan dengan penampilan kami, terlihat dari beberapa yang menganggukan kepalanya alias Headbang ringan.
Band kami memainkan musik Metalcore lebih condong ke TRIVIUM dan BULLET FOR MY VALENTINE, pernah ada yang memberi saran kalau rekrut saja seorang lagi untuk mengisi posisi Lead Guitar, tapi itu semua saya tepis. Dari awal kita membentuk memang sudah seperti ini, kami menginginkan formasi layaknya Trivium dengan frontman Guitar Voc. Setelah event selesai penilaian akan diberitahukan sehari setelahnya. Penilaian kali ini kami mendapatkan juara kedua, alhamdulillah termasuk hadiah yang fantastis mengingat band ini masih junior.
Dari sinilah karir kita terus berangsur naik. Mulai dari diundang di event sekolah sampai perhelatan diluar kota. Paling jauh adalah saat diundang di Bogor dalam acara ”BOGOR DEATH FEST#2” pada tahun 2013 BLOOD ORCHID menjadi pembuka di event Akbar Jogja Brebeg. pada tahun 2014 adalah masa jaya Blood Orchid, hingga akhirnya ditahun 2015 teman - teman mulai meniti karir masing - masing lantas membikin Band hebat ini menjadi istirahat Yoga sekarang Di Kalimantan sedangkan Yanuar kini berada di Bali, Demikianlah kisah hebat Band kampung yang sempat hits di era tahun 2000 an sekian curhatan saya ( Dimas).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar